Sosiologi Umum (KPM 130)                                      Tanggal: 8 Maret 2017                                                                                               RK: TL 2.03
Struktur Interaksi Kelompok Elit Dalam Pembangunan
Penelitian di Tiga Desa Santri
Penulis: Sunyoto Usman
Tolong Bantu Perbaiki Pertanian Kami
Penulis: Muhammad Syaifullah
Nama asisten: Dini Hanifa
Nim asisten: I34130145
Nama mahasiswa/Nim: Mustofa Kamal/A44160002
a.      Bacaan 1
Kelompok elit di dalam masyarakat didefinisikan sebagai kelompok kecil masyarakat  yang tergolong disegani, dihormati, kaya dan berkuasa. Mereka adalah kelompok superior yang menduduki puncak strata, mengendalikan aktivitas perekonomian dan sangat dominan mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Terdapat dua pendapat mengenai lahirnya kelompok elit. Pertama, mereka lahir secara alami dan terpilih oleh Tuhan dan dikaruniai kepandaian, kemampuan dan keterampilan lebih tinggi dalam mengatasi atau memecahkan persoalan hidup. Kedua, mereka lahir akibat dari kompleksitas sosial, terutama dalam menjawab tantangan heterogenitas masalah ekonomi dan politik.
b.      Bacaan 2
Taman Nasional Kutai semakin lama semakin berkurang area konservasinya. Selain disebabkan oleh perambahan hutan oleh rakyat sekitar penghasil kayu arang, juga didominasi oleh para pelaku pertanian ladang  yang ingin membuka lahan di atas tanah konservasi. Keadaan diperparah dengan adanya perusahaan penghasil “dolllar” negara, yaitu  PT Kaltim Prima Coal, PT pupuk Kaltim, PT Badak NGL Co  yang menjadi magnet bagi para imigran untuk bekerja di pabriknya dan otomatis membuka lahan di sekitar lahan konservasi Taman Nasional. Terdapat dua  desa di sekitar area konservasi, yaitu Bontang dan Sangatta. Yang telah lama tinggal di dalam area konservasi Taman Nasional dan ditambah dengan para pendatang baru dari luar Pulau Kalimantan yang semakin menambah kepadatan di daerah tersebut. Hal ini menurut Tonny Suhartono, kepala Balai TN Kutai disebabkan oleh kebijakan pengelolaan TN Kutai yang selama kurun waktu 20 tahun terakhir tidak pernah memperhatikan community development terhadap pemukiman di dalam kawasan. Ditambah dengan tidak adanya sinkronisasi kebijakan soal hutan ini di antara pemerintah pusat, Pemda Kaltim, dan Pemda Kutai.

2. Fakta-fakta sosial yang ada di dalam bacaan
a. Bacaan 1
Bentuk Interaksi Sosial
Antar perseorangan
Antar perseorangan dan kelompok
Antar kelompok
Kerja Sama
Wawancara antara peneliti dengan pemuka masyarakat atau tokoh elit
Antar individu dari kelompok elit dengan masyarakat yang mendengar pendapat mereka
Antara kelompok elit dan masyarakat biasa dalam pemerintahan
Akomodasi
Individu dari kelompok elit tampil sebagai figur yang mewakili masayarakat dalam menyampaikan aspirasinya ke pemerintah

Kelompok elit sebagai jembatan antara kelompok pemerintah dan masyarakat
Asimilasi

Pengikut Thoriqot Naqsabandiyah yang menjadi anggota golkar karena mengikuti kyai yang ikut mendukung partai tersebut
Kelompok elit dari desa santri yang menjadi penutan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT
Persaingan
Hubungan antara tokoh elit yang kuat pengaruhnya dengan yang kurang berengaruh di masyarakat
Sebuah klangan elit kecil yang lebih berpengaruh dibandingkan kelompok elit besar
Perbedaan besar dalam persewaan tanah antara kelompok petani dengan pebrik gula
Kontravensi

Kepala desa sebagai anggota Pamong desa yang memiliki sebagian besar keputusan dalam pembangunan desa membuat pemuka gama menjadi kurang berpengaruh
Pamong desa yang memiliki wawasan dan informasi tentang kebijaksanaan desa yang lebih luas daripada pemuka agama yang membuatnya menjadi lebih berpengaruh di desa santri
Konflik






b. Bacaan 2
Bentuk Interaksi Sosial
Antar perseorangan
Antar perseorangan dan kelompok
Antar kelompok
Kerja Sama
Kerjasama antara Ade Suharso dengan kepala Dusun Kandolo dalam mengemukakan pendapat
Kerjasama antar Ade Suharso dengan masyarakat dalam menjaga hutan
Kalangan pelajar, pramuka, pejabat, dan aparat keamana melakukan penghijauan  denagn menanam bibit buah-buahan
Akomodasi
Kebijakan penetapan tiga desa definitif, yakni Teluk Pandan, Sangkimah, dan Sangatta
Usaha Ade Suharso dalam memperbaiki hubungan antara pihak TN Kutai dengan tokoh Masyarakat Kutai
Sinkronisasi antar pemerintah pusat, daerah, pengelola, serta masyarakat sendiri
Asimilasi
Masyarakat yang dulunya ingin memepertahankan lahan mereka, kini malah memperluas lahan mereka dengan membuka hutan
Bahruddin mendapat surat pembagian tanah dari desa  yang ia tinggali yang padahal merupakan tanah hasil pembukaan lahan
Tradisi masyarakat Kutai yang telah lama tinggal di area konservasi membuat mereka harus melawan para pengelola konservasi yang menjauhkan mereka dari area tersebut
Persaingan
Persaingan antar imigran dalam mendapatkan lahan baru
Persaingan antara perkebunan rakyat dengan pencari kayu arang
Persaingan antara masyarakat dengan pengelola kawasan konservasi
Kontravensi
Tonny yang akan terancam tugasnya sebagai penjaga hutan bila membongkar pelaku dalam masalah perambahan hutan
Penjaga hutan yang melarang masyarakat untuk mencari kayu
Petugas Jagawana diancam oleh massa bahwa kendaraan mereka akan dibakar bila memasuki desa masyarakat
Konflik
Seorang penjaga hutan yang memergoki seorang warga (AHI)  yang membuka hutan dan menjadi penyandang dana
Berbenturan kepentingan antara masyarakat dengan pihak pengelola Tman Nasional
Masyarakat menghadang kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh kalangan pelajar, pramuka, dan pegiat sosial lainnya


3. Kesimpulan
Pada bacaan pertama, interaksi sosial yang terjadi mengalami integrasi sosial yang ditandai dengan adanya interaksi sosial yang beruntun dari tokoh elit ke tokoh lainnya dengan derajat yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Semakin panjang urutan interaksinya, semakin berpengaruh pula tokoh tersebut di mata masyarkat. Walalupun terjadi persaingan antara kalangan elit dari tokoh pemerintahan desa dengan tokoh agama dalam hal pengaruhnya dalam masyarakat. Namun interaksi dalam masyarakat tetap berjalan dengan baik tanpa adanya konflik yang terjadi. Berbeda dengan bacaan kedua yang terjadi disintegrasi sosial antara masyarakat Kutai dengan pihak pengelola Taman Nasional Kutai yang merupakan wilayah konservasi yang dijadikan lahan terbuka oleh masyarakat. Dari masalah yang terjadi, belum ada interaksi yang baik antara kedua pihak yang berseteru, hal ini karena belum adanya titik terang yang didapat dari keduanya dan juga terdapat kekurangan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat, daerah, dan pengelola TN Kutai sendiri serta dengan masyarakat.




Komentar

  1. Casino in Dallas, MO - Mapyro
    Casino in Dallas, MO. MapYRO Real Estate Real Estate Real Estate 안동 출장안마 Real Estate Hotels. 하남 출장샵 Real Estate Real Estate Hotels Dallas, MO. 익산 출장마사지 1.3 mi 진주 출장마사지 (5.9 km) from Mapyro. 원주 출장안마

    BalasHapus

Posting Komentar

Semua orang bebas berpendapat tambahkan pendapat anda di sini

Postingan Populer